Monday, April 29, 2013

candi surowono spot untuk mengenal sejarah pare kampung inggris

  KAMPUNG INGGRIS UNIVERSAL ENGLISH easy speaking and easy going
sms/line/whatsapp/wechat: 0838-4682-9654 /085608260122
twitter : @uecourse /fanpage :universal english

Sebagai negara yang terdiri dari beraneka ragam budaya, Indonesia memiliki banyak sekali situs sejarah, baik dalam bentuk candi, prasasti, patung, dan lain sebagainya. Umumnya situs-situs sejarah ini adalah peninggalan kerajaan-kerajaan besar yang pernah berjaya kala itu.
Salah satu situs sejarah peninggalan kerajaan yang sampai saat ini masih bisa kita saksikan adalah candi Surowono.
Gambar candi dilihat dari barat daya
Gambar candi dilihat dari barat daya (dok. pribadi)
Secara administratif, candi Surowono terletak di dusun Sorowono desa Canggu, kecamatan Pare, kabupaten Kediri Jawa timur sekitar 25 km arah Timur Laut dari kota Kediri. Diperkirakan candi ini adalah wujud pendharmaan (penyucian) kepada Bhre Wengker dari masa Majapahit yang meninggal pada tahun 1388 M, sebagaimana yang tercatat dalam kitab Negarakertagama. Namun, sebagimana kebiasaan masyakarat waktu itu, yaitu pendharmaan baru diadakan 12 tahun setelah raja meninggal dunia, maka candi ini diperkirakan baru didirikan pada tahun 1400 M.
Candi Surowono berbentuk bujursangkar menghadap ke barat berukuran 7.8 X 7.8 meter dengan ketinggian 4.72 meter, dengan pondasi batu bata sedalam 30 cm dari permukaan tanah. Jika dibandingkan dengan candi peninggalan Majapahit pada umumnya yang cenderung langsing, candi ini memang agak berbeda karena memiliki postur yang tambun.
candi dilihat dari arah tenggara
candi dilihat dari arah tenggara (dok. pribadi)
Sebagaimana candi pada umumnya, tiap sisi dari candi Surowono dihiasi oleh relief-relief yang menarik. Pada keempat sudut candi ini terdapat relief raksasa (gana) yang duduk berjongkok dengan tangan menyunggi Prasawyapatha. Sementara itu, pada kaki candi ini terdapat relief binatang dengan cerita Tantri.
gambar relief pada salah satu sisi candi
gambar relief pada salah satu sisi candi (dok. pribadi)
Pada masing-masing sisinya terdapat 3 panil relief; 1 panil besar yang diapit oleh 2 panil kecil. Panil yang terdapat disisi barat daya mengambarkan cerita Arjuna Wiwaha yang diikuti oleh 2 punakawan menghadap 2 babi hutan yang terkena anak panah. Pada relief ini tangan kanan Arjuna menunjuk anak panah sementara tangan kiri di pinggang. Selain itu terdapat juga relief Batara Siwa yang berada di depan babi dengan tangan kanan di pinggang dan tangan kiri memegang busur.
Di sisi timur laut, terdapat panil kecil yang mengambarkan cerita Bubuksah. Pada relief ini terdapat 2 orang, satu gemuk dan satu kurus, yang duduk berhadapan. Di sisi tenggara, terdapat panil kecil yang mengambarkan cerita Sri Tanjung. Pada relief ini terdapat wanita naik ikan dan seorang laki-laki duduk dengan pergelangan tangan kiri diatas paha kanan.
Sementara itu, pada tubuh candi ini terdapat relief tonjolan bunga teratai (padma) yang semakin menguatkan bahwa candi ini berlatar belakang agama Hindu.
Dilihat secara sekilas, relief-relief yang terdapat pada candi ini tampak masih terjaga, namun jika kita amati secara teliti, banyak sekali bagian relief yang sudah pecah atau bahkan hilang. Hal ini menandakan betapa tidak adanya perhatian yang serius dari pemerintah setempat untuk merawat kondisi candi. Hal ini juga bisa kita lihat dari tidak adanya usaha pemerintah untuk memasang kembali batu-batu dibagian atap yang sudah runtuh, atau pada beberapa bagian yang sudah mulai tidak teratur, seperti yang pernah dilakukan pada candi Borobudur.
Untuk bisa sampai ke candi ini sebenarnya cukup mudah karena akses jalannya telah teraspal rapi. Dari perempatan desa Tulungrejo Pare, pengujung bisa mengarah ke Timur, lalu berbelok di pertigaan yang akan langsung mengarah ke candi. Namun, ketiadaan sarana transportasi umum mengharuskan pengujung untuk menggunakan kendaraan pribadi.
photo-0021
hamparan halaman candi yang dipenuhi taman bunga dan runtuhan batu relief (dok. pribadi)
Ketika baru memasuki wilayah candi, pengunjung akan dihadapkan pada hamparan halaman candi yang cukup luas. Di sepanjang halaman ini terdapat taman-taman bunga serta tumpukan batu reruntuhan candi tertata rapi. Tumpukan puing-puing bebatuan itu menunjukkan eksotisme candi ini pada masa lalu.
hamparan batu-batu sisa reruntuhan candi
hamparan batu-batu sisa reruntuhan candi (dok. pribadi)
Secara potensi, candi Surowono bisa dikatakan cukup potensial untuk dijadikan sebagai situs wisata budaya. Hal ini didukung dengan adanya dua tempat wisata lain yang tidak jauh dari situs candi tersebut, yaitu kolam renang dengan sumber air alami dan gua bawah tanah yang konon merupakan peninggalan dari jaman Jepang, yang selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar Pare.
Selain hari libur, candi ini bisa dikatakan sepi dari pengujung, namun pada hari-hari libur, seperti hari minggu atau hari libur lainnya, jumlah pengunjung sedikit mengalami peningkatan, meski belum sampai mencapai angka ratusan. Meski telah ditetapkan oleh pemerintah setempat sebagai sebuah cagar budaya, untuk memasuki candi ini, belum ada tarif tetap yang harus dibayar oleh pengujung. Para pengunjung cukup membayar secara sukarela dengan diwajibkan untuk mengisi buku kunjungan. Untuk akses informasi tentang sejarah candi inipun, pengujung hanya bisa membacanya dari papan informasi yang berada didekat pintu masuk. Sekali lagi, hal ini menunjukkan belum adanya keseriusan pemerintah setempat untuk mengelola situs budaya ini.
Yacandi Surowono memang tidak sebesar candi Borobudur atau setinggi candi Prambanan. Namun, nilai sejarah yang dikandung oleh candi ini tidak kalah hebatnya. Hanya, perlu ada penanganan dan pengelolaan yang serius dari pemerintah setempat, baik dalam penataan kondisi candi atau dalam penyediaan sarana transportasi. Sangat disayangkan, jika situs yang menyimpan nilai sejarah seperti ini harus terabaikan disaat kita sedang menggalakkan pendidikan sejarah pada generasi muda.( sumber tulisan di ambil dari mutiara's note )
Sumber informasi relief: dokumentasi candi yang terdapat di papan informasi.

KELASNYA BISA DIMANA SAJA ( KETAN )


 KAMPUNG INGGRIS UNIVERSAL ENGLISH easy speaking and easy going
sms/line/whatsapp/wechat: 0838-4682-9654 /085608260122
twitter : @uecourse /fanpage :universal english
jika anda mempunyai kesempatan untuk belajar di kampung inggris maka jangan lupa kuliner yang sangat jarang akan anda temui di kota anda sendiri dengan tempat yang nyaman dan sejuk dan juga pemandangan yang seakan ingin mengesankan back to nature yaaah inilah warket warga pare notabenenya adalah para pembelajar yang ada di pare sangat suka untuk belajar sambil minum kopi ataupun sambil ngetan dalam bahasa budayanya warung ketan yang terletak di persawahan desa pare ini menjadi spot favorit para pelajar pelajar di pare bagaimana tidak suasana yang susah untuk ditemukan seperti di kota kota besar warung ketan yang satu ini memang menjadi salah satu spot yang memang akan menjadi destination lain bagi pembelajar bahasa inggris yang memang mempunyai waktu untuk berkunjung ke kampung inggris pare kediri selamat menikmati












AHMAD YAZID SANG PENDIDIK

 KAMPUNG INGGRIS UNIVERSAL ENGLISH easy speaking and easy going
sms/line/whatsapp/wechat: 0838-4682-9654 /085608260122
twitter : @uecourse /fanpage :universal english
pare english village itulah namanya desa yang kini menjadi menara perubahan bagi pendidikan berstandar international itu dikarenakan bahasa yang di pakai sehari hari memang menggunakan bahasa pengantar yang sangat jauh dari culture dan budaya jawa wong orang indonesia kok punya kampung inggris pertanyaan ini yang mungkin menjadi bahan bagi siapa saja yang ingin berkunjung ke kampung nang exsotic ini mampunyai daya tarik tersendiri bukan dari wisata kuliner atau wisata rohani atau bahkan wisata hati seperti yang di miliki ust yusuf mansur atau managemen qolbu yang dimiliki aa gym  atau emotional spirtual qoutient seperti yang di miliki arifin ginanjar atau bukan tempat berkumpulnya para budayawan seperti jogjakarta tapi kampung ini mempunyai laboratorium pembelajaran bahasa yang sangat besarnya bukan laboratorium yang sesungguhnya melainkan laboratorium pembelajaran yang akan menerima kesalahan sebagai hal yang wajar dan memang kita belajar dari kesalahan hingga sampai hari ini kampung pare ini menjadi menara perubahan inssyaalah untuk kedeapanya bagi pendidikan di indonesi sebuah pendidikan yang menyenangkan dant tanpa paksaan dan terkesan momok bagi siswa.

adalah seorang ulama besar yang pernah tinggal di desa tulung rejo ini KH. Ahmad yazid yang memang tidak pernah berangan angan bahwa kampung yang dulunya merupakan perpaduan antara entnic yang bercampur cammpur dengan background pendidikan dan wawasan dan cara pandang yang sangat bertolak belakang tapi beliau mampu untuk melihat bahwa semuanya hanyalah ladang dimana kita akan terus dapat untuk menanam dan terus mananam kebaikan yang tiada henti hentinya terus berkarya mengajar walau tinggal satu orang pun bahkan jika tidak ada maka akan tetap mengajar dengan pena sebuah sikap keteguhan yang membuat cikal bakal kampung inggris ini walau dalam benak kiyai yazid pun tidak akan pernah terpikir akan seperti ini menjadi incaran para pencari ilmu hanya karena bahasa inggris dan h anya karena pare hingga hari ini menjadi desa yang secara alami menjadi desa pendidikan kampus besar yang tak mengenal batas dan kampus kehidupan yang membuat sang pembelajar sadar dari sini lah saya haru memulai , anda tidak perlu menjadi seolang aaaliim untuk menularkan ilmu anda karena satu ayat pun akan bermakna besar jika kehikhlasan yang melandasinya , itulah kira kira pesan yang dari awal ingin beliau bangun sebuah pendidikan yang bukan lagi terkesan mendikte dan momok bagi siswa tapi sebuah siklus kehidupan yang harus dipahamai sebagai totalitas dan kehidupan yang sewajarnya .

cita cita itu mungkin tak seperti nyata hari ini beliau juga tidak pernah berpesa kepada salah satu muridnya yang kini dikenal sebagai pendiri kampung inggris Mr kallend juga pun tidak pernah membayangkan akan menjadi sebuah kumpulan pembelajar yang begitu besar hingga hari ini tapi memang inilah pare menjadi indah karena kealamiahanya sebagai desa yang mempercantik dirinya karena perubahan zaman yang menuntut pemenuhan dirinya sebagai tempat yang memang layak untuk mencari ilmu dan menempa diri .

arif febriwianto director of universal english

 KH Ahmad yaazid

Sunday, April 28, 2013

special moment of universal english heehhehe

 sure i can do it english is piece of cake


 bung karno grave merdeka universal english

 manreeeeeeeeeeeee
 manreeeeeeeeeeeee
 watch out girls
 mr yaatiin class speaking class
 nursering class miss jannah
 no worry i can manage thousands of journey start from one step
 lets eat every body
 happy birth day all
 lets spek broo dont be silent here

wonosobo english super camp imute

semangat miss eva
everything start here
its time to change sd plus al azkia wonosobo

ENGLISH HOLIDAY PROGRAM PON PES DAARUL HIKAM

maju terus semuanya smile pak tandriiin

serius amaat bukan UAN kok tenang aja soal nya ga bakalan telat lagi hehehehe
terus belajar terus berkarya terus berjuang
senyuuuuuuuuuuuuuuuum dong sirrr
hiii girlssssssssssss
hiii girlsssssssssssssssssssssssss
nafas broo makanya mr chooir sloooowwww
jangan berisik ada ujian penting banget nih buat massa depan everything start here hehehehe
what are you doing guuuuuyssss

mantaffffffffffffffffffffffffffff
 sirrrr         jossssssssssssss markojossss